Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 14:35:27【Tempat Makan】328 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(4555)
Artikel Terkait
- SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
- Bupati Banyuwangi ingatkan SPPG utamakan kualitas makanan program MBG
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina
- Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
Resep Populer
Rekomendasi

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng

Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025

Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau